Harga Emas Kembali Tergelincir Terbebani Reli Dolar

CHICAGO — Harga emas kembali tergelincir pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), terbebani oleh reli dolar di tengah spekulasi bahwa Federal Reserve AS tidak akan menunda pengurangan stimulusnya, meskipun ekspektasi stagflasi membatasi kerugian dalam lindung nilai inflasi.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terpangkas lagi 1,7 dolar AS atau 0,1 persen, menjadi ditutup pada 1.755,70 dolar AS per ounce. Akhir pekan lalu, Jumat (8/10/2021), emas berjangka melemah 1,8 dolar AS atau 0,1 persen menjadi 1.757,40 dolar AS.

Emas berjangka juga turun 2,6 dolar AS atau 0,15 persen menjadi 1.759,20 dolar AS pada Kamis (8/10/2021), setelah menguat 0,9 dolar AS atau 0,05 persen menjadi 1.761,80 dolar AS pada Rabu (5/10/2021), dan merosot 6,7 dolar AS atau 0,38 persen menjadi 1.760,90 dolar AS pada Selasa (5/10/2021).

“Dolar adalah faktor utama,” kata Edward Moya, analis pasar senior di broker OANDA.

Sementara dominasi dolar dapat bertahan hingga The Fed mengumumkan tapering, “tekanan turun pada emas mulai mendekati akhir, dan kami mendekati puncak di mana emas akhirnya dapat stabil dan pada akhirnya mendapatkan kembali tren bullish yang lebih lama secara historis,” tambah Moya.

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama rivalnya naik 0,3 persen, mengurangi daya tarik emas bagi mereka yang memegang mata uang lainnya.

Dukungan untuk emas “bisa datang dari beberapa orang yang berpikir kita mengalami stagflasi saat ini, yaitu saat emas berada dalam kondisi terbaiknya, karena inflasi didorong lebih tinggi,” kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.

Lihat juga...