Indonesia dan Swedia Sepakati Kerja Sama Ekonomi Biru

JAKARTA – Pemerintah Indonesia dan Swedia menyepakati kerja sama ekonomi biru (blue economy) melalui pernyataan bersama (joint statement) yang ditandatangani oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas RI Suharso Monoarfa dan Menteri Infrastruktur Swedia Thomas Eneroth serta Menteri Lingkungan Hidup dan Iklim Swedia Per Bolund di Stockholm pada Senin (25/10).

Dalam dua pertemuan terpisah, Menteri Suharso membahas rencana Indonesia untuk mewujudkan ekonomi biru sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru untuk Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan.

“Swedia dan Indonesia memiliki banyak kesamaan peluang dan tantangan dalam mengembangkan ekonomi biru sebagai basis pembangunan ekonomi masa depan. Swedia baru-baru ini mengembangkan strategi ekonomi biru, yang antara lain melalui strategi blue growth dan marine spatial planning,” kata Suharso dalam keterangan tertulis Kementerian PPN/Bappenas pada Rabu.

Ekonomi biru merupakan salah satu strategi dalam Transformasi Ekonomi Indonesia yang saat ini sedang didesain ulang oleh Kementerian PPN/Bappenas.

Menjelang Konferensi Perubahan Iklim 2021 (COP26), Indonesia dan Swedia sepakat bahwa sebagai negara kepulauan, ekonomi biru merupakan potensi ekonomi yang dapat dimanfaatkan untuk pemulihan pasca COVID-19 dan transformasi ekonomi demi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

“Indonesia bersama dengan Swedia bersepakat untuk mengembangkan Peta Jalan untuk Ekonomi Biru, sebagai bagian dan upaya Indonesia untuk mengakselerasi transformasi ekonomi menuju pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” ujar Menteri Suharso.

Ekonomi biru adalah pembangunan yang berbasis pada nilai ekonomi sumber daya laut dan menciptakan nilai tambah pada rantai pasokan sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga keberlanjutan lingkungan.

Lihat juga...