ISEF 2021 Angkat Tema Fesyen Berkelanjutan
JAKARTA – Gelaran Sustainable Muslim Fashion Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2021 kembali hadir pada tahun yang ke delapan, dengan mengangkat tema “New Normal is Sustainable Fashion”.
Tema tersebut digaungkan sebagai upaya menggiatkan sosialisasi konsep sustainable fashion sebagai gaya hidup di era new normal, sejalan dengan prinsip thayyiban (kebaikan) yang merupakan bagian dari gaya hidup halal.
National Chairman Indonesian Fashion Chamber (IFC), Ali Charisma, mengatakan tema tersebut merupakan bentuk respons terhadap kondisi pasar dan isu fesyen berkelanjutan yang tengah berkembang secara global.
“Dunia 10 tahun belakangan ini memang sedang concern dengan isu sustainbility. Di awal 2000-an, muncul fast fashion yang berdampak negatif. Yang tadinya konsep fesyen itu slow, setahun hanya dua kali membuat koleksi, kini setahun bisa sampai dua belas kali,” kata Ali di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (28/10/2021).
Ia mengatakan, saat ini konsumsi fesyen sekali pakai berkembang makin cepat yang dipicu oleh harga produk murah, sehingga mendorong konsumen membeli secara berlebihan. Harga murah tersebut, lanjut Ali bukan diperoleh melalui pengurangan cost produksi, melainkan menekan harga tenaga kerja menjadi lebih murah.
“Kalau orang setiap bulannya itu membuang atau mengganti pakaian, kita bisa bayangkan berapa juta pieces setiap harinya. Ini yang akhirnya menjadikan polusi di lingkungan,” tambahnya.
Melihat kondisi tersebut, Ali mengaku dirinya juga merasa bertanggung jawab untuk ikut merespons kondisi iklim global yang makin memburuk. Ia menilai, produk-produk busana muslim masih didominasi oleh bahan sintetis yang kurang ramah lingkungan.