Jelang Maulid Nabi, Pedagang Buah Potensi Untung Banyak
Editor: Makmun Hidayat
Untuk harga yang biasa dibanderol kepada pembeli, Muhammad mengaku masih memberikan harga normal. Karena ketersediaan buah yang dibutuhkan cukup aman untuk kebutuhan para pembeli.
“Buah yang biasa saya jual masih belum ada kenaikan harga. Karena buahnya masih banyak tersedia. Namun, kalau nanti memasuki puncak hari Maulid Nabi, harga buah yang saya jual bisa naik kalau buah yang tersedia sudah berkurang,” tuturnya.
Lebih lanjut Muhammad mengatakan, di tengah pandemi Covif-19, dirinya tidak melakukan penambahan harga jual buah, selama ketersediaan buah yang ada masih mencukupi dengan baik. Ia lebih memilih untuk menetapkan harga normal, walaupun untung yang didapatkan tidak banyak.
“Dalam satu kilogram buah yang dijual, saya hanya ambil untung Rp1.000 sampai Rp2.000. Itu saya menyesuaikan dengan buah yang saya dapatkan. Misalnya buah yang saya ambil di luar kota itu saya ambil untung Rp2.000, kalau yang berasal dari Situbondo sendiri, saya ambil untungnya Rp1.000,” jelasnya.
Secara terpisah, Fatoni, warga Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji mengatakan, penjualan buah miliknya sampai saat ini lebih banyak buah rambutan dan salak. Beberapa pembeli lain yang mencari buah semangka, nanas dan buah naga masih biasa-biasa saja yang laku terjual.
“Karena kebutuhan buah yang dibeli sekarang cukup meningkat, sehari saya bisa untung Rp500.000. Pernah juga bisa mencapai Rp1.000.000, kalau pas lagi ramai,” ucapnya.