Kabupaten Lembata Berencana Kembangkan Sorgum dalam Skala Besar

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

LEWOLEBA — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) akan mengembangkan sorgum dalam skala besar, karena lahan di daerah ini cocok memiliki potensi yang besar untuk tanaman tersebut.

Bupati Lembata, NTT, Thomas Ola Langoday saat ditemui di Kelurahan Lewoleba Tengah, Lewoleba, Jumat (23/10/2021). Foto : Ebed de Rosary

Sejak 2019, Pemkab Lembata telah mengajak investor untuk mengembangkan tanaman sorgum seluas 20 hektare yang tersebar di 8 kecamatan, termasuk 3 hektare lahan yang disediakan Bupati Lembata.

“Saya juga sudah menanam sendiri seluas satu hektare dan telah panen sebanyak satu ton. Sudah saatnya Lembata jadi kabupaten sorgum,” sebut Bupati Lembata, NTT, Thomas Ola Langoday saat dihubungi, Senin (25/10/2021).

Thomas menyebutkan, banyak lahan yang belum digarap maksimal, termasuk hamparan lahan pertanian yang berada di Kecamatan Ile Ape Timur dan Ile Ape.

Dikatakannya, tanaman sorgum cocok dikembangkan karena selain faktor tanahnya, Lembata juga curah hujannya rendah sehingga petani hanya menanam selama musim hujan.

“Sehabis panen jagung dan kacang biasanya lahan dibiarkan terlantar kecuali hanya ditanami singkong saja. Tanam sorgum lebih menguntungkan karena setahun bisa 3 kali panen,” ujarnya.

Lanjut Thomas, sorgum juga harga jualnya lumayan bagus, sehingga bisa membuat petani bergairah dan ada beberapa petani yang sudah mengolahnya menjadi bahan jadi.

Menurutnya, mengkonsumsi sorgum lebih menyehatkan, terutama bagi penderita gizi buruk dan stunting, serta penderita diabetes, apalagi bila dikonsumsi dengan kelor.

Lihat juga...