Kakao di Sikka Terserang Busuk Buah Akibat Kurang Pemangkasan
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
MAUMERE — Tanaman kakao di Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) terutama di wilayah-wilayah yang berada di bagian barat kabupaten ini masih sering diserang penyakit busuk buah.

“Pemangkasan tidak dilakukan secara rutin sehingga tanaman kakao masih terserang busuk buah,” kata staf Wahana Tani Mandiri (WTM) Dedy Alexander Saragih saat ditemui di kantornya di Kelurahan Beru, Kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Senin (11/10/2021).
Aleks sapaannya menyebutkan, di beberapa kecamatan seperti Mego dan Tanawawo yang berada di ketinggian, kakao untuk tahun 2021 ini masih terserang penyakit busuk buah.
Dia menjelaskan, pemangkasan rutin tidak dilakukan petani sehingga pohon kakao menjadi rimbun yang berakibat pada sulitnya kebun terkena sinar matahari.
“Selain pemangkasan tidak dilakukan, penyebab lainnya juga karena curah hujan tinggi sehingga terjadi kelembaban. Dalam pendampingan, kami mengunjungi kebun petani untuk melihat penyebab dan bagaimana cara mengatasinya,” ucapnya.
Aleks menyebutkan, petani harus melakukan P3S secara baik, yakni Pemangkasan, Pemupukan, Panen Sering dan Sanitasi sehingga bisa mencegah serangan hama penyakit pada kakao.
Dia menambahkan, penyebab lainnya tidak dilakukan pemangksan karena petani tidak fokus karena sibuk mengurus kebun lain dan ternak, hingga mengakibatkan pemangkasan terlambat dilakukan.