Kalsel Perkuat Sinergi Penanganan Stunting
BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota, terus bersinergi memperkuat penanganan kekerdilan (stunting) pada anak balita melalui program terpadu konkret.
Sekretaris Pemprov Kalsel, Roy Rizali Anwar, mengatakan meski di era pandemi Covid-19, Pemprov Kalsel bersama Kabupaten/Kota tetap memprioritaskan sektor strategis di bidang kesehatan, salah satunya upaya penurunan angka stunting.
Hal itu disampaikan Sekda pada lokakarya dengan Tema Penguatan Peran Provinsi dalam Konvergensi Intervensi Gizi dalam Penurunan Stunting.
Pada workshop yang diikuti 17 peserta perwakilan tiap provinsi di Indonesia, Roy mengatakan tentang pentingnya kolaborasi dan gotong royong dalam meminimalisasi kasus stunting.
“Ini sebuah kehormatan Kalimantan Selatan dijadikan sebagai tuan rumah dalam penyelenggara lokakarya ini,” ucapnya, Minggu (10/10/2021).
Kegiatan ini penting dijadikan atensi bersama sekaligus berbagi pengalaman antarprovinsi, untuk memaksimalkan berbagai program dan kegiatan lintas sektoral, demi percepatan penanganan stunting di daerah kita masing-masing.
Menurut Roy, ke depan seluruh pemangku kepentingan terkait, bisa lebih gesit dan efektif dalam menangani permasalahan stunting.
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (balita), akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan (hpk).
“Pencegahan stunting penting dilakukan sedini mungkin, untuk membebaskan setiap anak dari risiko terhambatnya perkembangan otak yang menyebabkan tingkat kecerdasan anak tidak maksimal,” ucap Roy.