Kapasitas Pembangkit Energi Baru Terbarukan Bertambah 386 MW
JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat ada penambahan kapasitas pembangkit listrik energi baru terbarukan sebesar 386 megawatt (MW) sejak Januari hingga September 2021.
Tambahan pembangkit energi hijau, di antaranya dari PLTA Poso Peaker 2nd Expansion Unit 1 dan 2 sebesar 130 MW, 12 unit PLTM sebesar 71,26 MW, 55 MW dari 2 unit PLTP, PLT bioenergi 19,5 MW, dan tambahan dari PLTS atap 17,88 MW.
“Realisasi kapasitas pembangkit listrik energi baru terbarukan hingga triwulan III 2021 mencapai 386 megawatt,” kata Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Sabtu (23/10/2021).
Pada kuartal III 2021, pelanggan PLTS atap telah meningkat menjadi 4.262 pelanggan dengan total kapasitas 39,28 MWp.
Dadan menyampaikan bahwa pelanggan PLTS atap semakin bertambah dan tersebar dari Aceh hingga Papua yang menandakan program itu disambut baik masyarakat.
Tambahan kapasitas pembangkit listrik energi baru terbarukan prognosa hingga Desember 2021, akan bertambah dari PLT Biomassa limbah cair sawit berkapasitas 10 MW berlokasi di Jawa Timur yang ditargetkan beroperasi pada tahun ini.
Selain itu, ada tambahan dua unit PLTP, yaitu PLTP Rantau Dedap dan PLTP Sokoria berkapasitas total 91 MW yang kemajuan pembangunannya sudah mencapai 90 persen.
Terdapat pula penambahan dari PLTS sebesar 27,54 MW dan PLTA dengan kapasitas 200 MW; skala kecil menengah juga akan bertambah dari 13 PLTM dengan total kapasitas 395,57 MW.
Angka distribusi biodisel tercatat sebesar 6,64 juta kiloliter atau setara 72,17 persen dari target yang ditetapkan sebesar 9,2 juta kiloliter untuk tahun ini.