Kegiatan Edukatif, Cara Isi Waktu Luang Anak-Anak di Luar PTM
Editor: Makmun Hidayat
Pengumpulan tugas sebut Susianti dilakukan saat masuk kelas. Sejumlah siswa sebutnya mulai mendapat vaksin Covid-19 sejak awal September silam. Meski demikian ia juga menyebut pembelajaran tatap muka tetap menggunakan persetujuan orangtua. Dilakukan secara terjadwal sistem PTM dan daring sebutnya tetap memberi tanggung jawab untuk mengerjakan tugas.
“Orangtua juga memberi fasilitas gawai dan kuota internet memadai dengan pembatasan hanya untuk kegiatan belajar,” ulasnya.

Bersekolah setiap hari Selas dan Jumat juga dilakukan oleh Qiandra Ataya. Salah satu siswa sebuah Taman Kanak Kanak (TK) di Kedaton, Bandar Lampung itu memilih waktu bermain di rumah. Setiap hari ketika kegiatan belajar daring dilakukan ia melakukan absensi. Kegiatan absensi dilakukan bersama pengumpulan tugas menulis, mewarnai, menebalkan huruf pada lembar tugas.
Nengsih sang ibu menyebut waktu belajar yang fleksibel melatih anak bertanggung jawab. Setiap pagi meski PTM tidak dilakukan, sang anak wajib memakai seragam sekolah. Sejumlah tugas diberikan tenaga pendidik melalyui grup WhatsApp. Setelah tugas dikerjakan pada buku, kegiatan harus difoto bersama tugas yang selesai dikerjakan.
“Saat sekolah tatap muka buku akan dinilai sesuai tugas yang dikerjakan sehingga anak tetap disiplin,” ulasnya.
Usai mengerjakan tugas sekolah, Nengsih sebutnya tetap memberi kesempatan anak bermain. Sejumlah permainan sebutnya melatih kreatifitas, rasa ingin tahu. Sejumlah permainan sebutnya bisa menjadi sarana edukasi. Cara yang digunakan dengan menuliskan jenis permainan pada buku. Sejumlah permainan tradisional sebutnya mengurangi sang anak untuk bermain gawai sekaligus menjaga kesehatan mata.