Kompetensi dan Nasib Guru TK di Jateng Harus Diperhatikan

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

SEMARANG – Pembentukan karakter siswa atau anak, perlu dilakukan sejak dini, agar nilai-nilai positif dapat tertanam dengan baik. Hal tersebut menjadi salah satu tugas para guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) atau Taman Kanak-kanak (TK).

Namun sayangnya, dengan tanggung jawab yang besar tersebut, kompetensi para guru TK belum optimal dan perlu ditingkatkan. Termasuk juga nasib mereka, yang sebagian besar masih tercatat sebagai guru honorer dengan penghasilan belum layak.

“Salah satu tugas guru TK, yakni membentuk karakter siswa yang baik, menanamkan nilai-nilai Pancasila, ini perlu dilakukan untuk membentuk pribadi yang berkarakter pada masa mendatang. Namun persoalannya, masih banyak dari para guru ini yang belum mendapat penghargaan yang layak,” papar Rektor Universitas PGRI Semarang sekaligus Ketua PGRI Jateng, Dr. Muhdi SH, M.Hum, di sela workshop peningkatan kompetensi guru TK se-Jateng, yang digelar di kampus tersebut, Semarang, Jumat (1/10/2021).

Rektor Universitas PGRI Semarang sekaligus Ketua PGRI Jateng, Dr. Muhdi, SH, M.Hum, di sela workshop peningkatan kompetensi guru TK se-Jateng, yang digelar di kampus tersebut, Semarang, Jumat (1/10/2021). Foto: Arixc Ardana

Diterangkan masih banyak guru TK yang penghasilannya di bawah Rp 500 ribu per bulan. Angka tersebut jauh dari kata layak atas tanggung jawab yang mereka emban. “Untuk itu, saya mendorong agar ada perhatian dari seluruh pihak, terutama pemerintah terkait hal ini,” tegasnya.

Di sisi lain, dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anak mereka pada jenjang PAUD atau TK, ternyata juga belum didukung dengan standar kompetensi guru TK yang merata.

Lihat juga...