Korban Puting Beliung di Wajo Sulsel Butuh Bantuan Tenda
MAKASSAR – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Andi Muslihin, menyebut korban bencana angin puting beliung sangat membutuhkan tenda untuk tempat bernaung sementara usai rumahnya disapu angin tersebut pada Selasa, 26 Oktober 2021.
“Diperlukan saat ini bantuan tenda dan terpal untuk pengungsian. Terpal paling dibutuhkan pengungsi untuk bertahan,” kata Andi Muslihin, saat dihubungi, Rabu (27/10/2021).
Sejauh ini, bantuan disalurkan Pemerintah Provinsi yang tiba dan diterima, sebut dia berupa 50 paket terpal, mie instan, air minum dan beras. Kendati demikian bantuan itu dinilai masih kurang, karena korban terdampak cukup banyak.
Untuk penanganan pengungsi, kata Muslihin, sudah dilaksanakan dengan mendirikan tenda serta dapur umum bagi warga serta bantuan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Wajo.
Sedangkan dampak yang ditimbulkan angin puting beliung terjadi pada Selasa, 26 Oktober 2021, sekitar pukul 14.00 WITA, tersebar di dua kecamatan, yakni Kecamatan Maniangpajo dan Sabbangparu, dengan empat desa.
Empat desa terdampak tersebut, yaitu Desa Mattirowalie dan Desa Kalola di Kecamatan Maniangpajo serta pada Desa Ugi dan Desa Pallimae di Kecamatan Sabbangparu.
“Iya, kemarin siang kejadiannya. Ada 191 unit rumah terdampak angin puting beliung itu,” sebutnya.
Dari data, rumah rusak berat, sebanyak 26 unit, rusak sedang, 51 unit dan rusak ringan sebanyak 114 unit.
Untuk mewaspadai kejadian susulan, pihaknya terus mengimbau masyarakat untuk tetap siaga dan waspada usai angin puting beliung menghantam daerah setempat.
“Kami terus mengimbau masyarakat agar siap siaga, mengingat kondisi cuaca tidak menentu, karena memasuki musim penghujan,” kata Muslihin mengimbau.