Lahan Gambut Berperan Penting  Kendalikan Perubahan Iklim

JAKARTA – Ilmuwan asal Jepang, Profesor Takashi Kosaki, menyatakan pengelolaan gambut berkelanjutan akan memastikan terjaganya keanekaragaman hayati dan ketersediaan pasokan air untuk kebutuhan manusia.

“Sangat penting melakukan pengelolaan lahan gambut secara bijak. Karena gambut berperan penting dalam pengendalian perubahan iklim global,” kata Takashi Kosaki, yang juga Presiden International Union of Soil Sciences dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (23/10/2021).

Mengutip data IUCN (International Union for Conservation of Nature), dia menyatakan lahan gambut meng-cover sekitar 3 persen dari seluruh luas daratan di bumi. Dari luas tersebut, ada 15 persen lahan gambut yang telah dikeringkan, akibatnya adalah pelepasan emisi gas rumah kaca sebanyak 1,3 Gigaton setara karbondioksida (CO2e) setiap tahunnya.

Karena itu, saat menjadi pembicara dalam the Internasional Seminar on Tropical Peatland “Peatlands for Environment, Food, Fiber, Bio-energy and People” yang diselenggarakan Perkumpulan Masyarakat Gambut Indonesia (HGI), dia mengingatkan gambut sebagai penyimpan karbon di daratan yang paling besar mencapai 550 Gigaton CO2e.

“Untuk itu pemanfatan gambut harus dilakukan dengan memperhatikan fungsi jasa lingkungannya secara alami. Sebab itu, gambut jangan sampai dikeringkan,” katanya.

Tata air gambut, tambahnya, harus diatur agar tidak kering tapi juga tidak banjir, sehingga tetap bisa dimanfaatkan untuk memproduksi pangan, serat, dan produk lokal lainnya.

Sementara itu Director Sarawak Tropical Peat Research Institute, Lulie Melling, Ph.D., menyatakan potensi gambut harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat lokal.

Lihat juga...