Mantan Mentan : Perlu Penerapan Smart Farming di Sektor Agribisnis
Dikatakannya, perlu dibantu penjelasan sederhana tentang pertanian cerdas agar mudah dipahami, praktis untuk diajarkan kepada petani, selain itu alatnya harus disesuaikan dengan tingkatan petani.
Terkait digitalisasi pertanian, Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Hortikultura Kementerian Pertanian Retno Sri Hartati Mulyandari mengatakan, Strategi HORTI 2021-2024 yakni pengembangan kampung horti dari kampung buah, sayuran, tanaman obat dan penumbuhan UMKM.
Kampung hortikultura, tambahnya, dikemas satu kampung dengan semangat untuk meningkatkan ekonomi, serta terkonsep berskala ekonomi harus sesuai dengan kondisi agribisnis setempat.
Kemudian penumbuhan UMKM hortikultura bekerja sama dengan Kementerian Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), juga kerja sama dengan korporasi.
“Digitalisasi merupakan program antara ditjen dan stakeholders ini sangat penting untuk mewujudkan produktivitas dan nilai tambah produk horti. Smart farming sistem secara keseluruhan ada digitalisasi sistem dari hulu hingga hilir,” katanya.
Menurut dia, data produksi benih hortikultura, data perubahan iklim horti, serangan OPT bisa diakses online sistem. Digitalisasi standar mutu, apliaksi untuk registrasi kampung sayuran, buah, pembaharuan, tanaman obat, aplikasi blockchain hortikultura.
Sementara pemasaran horti, ada marketplace sebagai wadah promosi produksi, kepastian ketersediaan pasokan, informasi komoditas horti.
Digitalisasi hortikultura, sudah mulai bergerak dan teknologi dilaksanakan di agribisnis hortikultura, smart sistem juga sudah dilaksanakan di kampung-kampung. [Ant]