Mengenal ‘Bendo Betok’ Perkakas Budaya Masyarakat Bekasi
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
BEKASI — Setiap daerah memiliki perkakas tersendiri untuk mewakili gambaran keseharian suatu wilayah tertentu, salah satunya seperti keris sebagai lambang budaya. Tapi di Bekasi ada ‘Bendo Betok’ sebutan untuk benda tajam dulunya sebagai alat bantu dalam keseharian masyarakat setempat. Tapi, saat ini Bendo Betok hanya dikenal melalui cerita, dan hanya sedikit yang memiliki benda yang sekarang dipusakakan itu, hanya orang tertentu saja.
Bendo Betok adalah benda tajam dengan ukuran besar, sebagai alat bantu dalam keseharian masyarakat Bekasi untuk bekerja di sawah, memotong dan membelah bambu, bahkan era perjuangan pun dipakai sebagai senjata melawan musuh.
“Bendo Betok, fungsinya multitools tampilannya mirip dengan golok, tapi berbeda karena golok lebih ramping dan kerap dipakai para pesilat. Filosofi golok jelas untuk ketahanan diri. Sementara Bendo Betok lebih besar sebagai pertahanan keseharian dalam kehidupan,” kata Jiung Golok Terbang, Budayawan Bekasi, kepada Cendana News, Minggu (3/10/2021).
Jiung menjelaskan, Bendo merupakan alat perkakas yang sekarang dijadikan pusaka dengan nilai histori melambangkan pertahanan dalam kehidupan keseharian masyarakat Bekasi. Bendo Betok sangat mewakili untuk literatur, budaya atau teritorial dan keseharian masyarakat.
Menurutnya era awal Republik Indonesia, Bendo Betok pada tahun 1957-an pernah menjadi lambang daerah Bekasi, tentunya memiliki makna filosofi tersendiri layaknya keris. Karena secara design bentuk Bendo Betok, menggambarkan Bekasi yang banyak rawa-rawa tempat bagi kehidupan ikan betok, sedangkan si Bendo sendiri, dia bisa di darat bisa, rawa juga bisa.