Optimalkan Pelayanan Kesehatan, Kelurahan Susukan Lakukan ‘Swab’ Keliling
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Menurutnya, tujuan dari ACF bukan untuk mencari kasus baru, melainkan agar mendapatkan positive rate di bawah 5 persen. Upaya ini untuk menentukan warga Jakarta sudah terbebas dari pandemi dan bisa menghapus PPKM (Pembatasan Pemberlakukan Kegiatan Masyarakat).
“Kita mencari positive rate di bawah 5 persen supaya level PPKM bisa turun. Maka kita menargetkan 1/3 dari jumlah warga. Tapi kan susah ya namanya orang swab nggak seperti divaksin. Kalau vaksin sekarang orang pada nyari-nyari. Kalau swab, kita mesti merayu warga dulu,” jelas Rini yang merupakan kader tracer Covid-19.
Dikatakan dia, di wilayah kecamatan Ciracas sudah terjadwal per RW setiap harinya untuk melakukan tes swab keliling. Pada Jumat ini, giliran warga RT 06 RW 02 yang dikunjungi.
Dari sekian banyak warga yang sudah swab menurutnya, bukan berarti tidak ada yang positif. “Ada, tapi persentasenya sangat kecil. Kita sudah swab yang keliling ini hampir 3000-an warga, yang positif itu 3-4 orang, sedikit ya,” ujarnya.
Dalam kegiatan swab keliling ini, tidak menargetkan harus seberapa banyak warga yang swab setiap harinya. Karena suksesnya gerakan ini tergantung hasil negosiasi dengan warga.
“Kan kesadaran masyarakat itu berbeda-beda, ada yang suka rela mau dites swab. Ada yang diajak ngobrol lama dulu dan ada yang benar-benar nggak mau. Jadi, ACF ini pendekatan langsung ke masyarakat,” jelasnya.
Dengan semakin banyak warga yang swab menurutnya, pihaknya akan mengetahui berapa persentase yang masih positif saat ini.
“Jadi, swab ini untuk deteksi dini supaya kalau ada yang ternyata positif bisa cepat penanganannya. Untuk hasil swab nanti warga akan ditelepon, diberitahu,” ujarnya.