Pandemi Sebabkan Peningkatan Biaya Logistik Antarnegara

Editor: Makmun Hidayat

BOGOR — Meningkatnya biaya logistik pascapandemi merupakan tantangan yang harus diselesaikan oleh pemerintah Indonesia, sehingga para pengekspor, baik yang sudah lama mengarungi pasar ekspor maupun pengekspor pemula dapat membuka jalinan perdagangan dengan negara-negara yang lokasinya jauh dari Indonesia.

Dirjen Amerika dan Eropa, Kementerian Luar Negeri, Duta Beras I Gede Ngurah Swajaya menyatakan tantangan jatuhnya ekonomi sebagai akibat pandemi, bukan hanya dihadapi oleh seluruh negara di dunia.

“Salah satu yang signifikan berkaitan langsung dengan kinerja ekspor adalah meningkatnya biaya logistik dan menumpuknya barang di pelabuhan karena lamanya proses bongkar muat. Peningkatan biaya tercatat antara 200 hingga 400 persen,” kata Ngurah dalam diskusi online ekspor diikuti Cendana News dari Bogor, Selasa (12/10/2021).

Sebagai contoh, biaya kontainer 20 feet untuk perjalanan Shanghai ke Brazil meningkat lima kali lebih tinggi dibandingkan angka rata-rata 12 tahun terakhir.

“Hal ini menjadi PR tersendiri bagi Kemenlu dan Kemenhub. Bagaimana bisa mengantisipasi biaya logistik agak tak mengganggu pasar ekspor Indonesia,” ujarnya lagi.

Dirjen Amerika dan Eropa, Kementerian Luar Negeri, Duta Beras I Gede Ngurah Swajaya, dalam diskusi online ekspor, Selasa (12/10/2021). -Foto Ranny Supusepa

Sejak awal tahun 2021, data menunjukkan ada peningkatan harga kargo mencapai 443 persen untuk perjalanan Shanghai ke Amerika Latin.

“Dalam delapan bulan terakhir, untuk kawasan Amerika Latin dan Karibia, terjadi peningkatan ekspor Indonesia di atas 50 persen. Nilainya setara dengan angka ekspor selama tahun 2020. Ini tentunya hal yang menggembirakan. Sehingga biaya logistik ini harus menjadi fokus utama untuk diselesaikan,” kata Ngurah.

Lihat juga...