Panti Dymphna Maumere Buka Warung Makan Cukupi Kebutuhan
Editor: Koko Triarko
Dia menambahkan, sejak 2003 ada 305 pasien yang sembuh dan sudah kembali ke keluarga mereka berkat berbagai terapi yang ditangani secara intens selama berada di panti.
“Untuk menangani ODGJ di tempat ini, kita ada pendekatan medis, psikologis, pendekatan spiritual dan gizi. Untuk pendekatan psikospiritual ada kegiatan kerohanian, sementara terapi psikologi ada terapi psikologi halus, kasar dan ada juga terapi musik,” jelasnya.
Pemimpin Panti Santa Dymphna, Suster Lucia, CIJ., menyebutkan untuk membiayai berbagai kebutuhan panti khusus bagi ODGJ perempuan ini, pihaknya membutuhkan biaya yang sangat besar, sekitar Rp400 juta per bulan.
Suster Lucia mengaku pihaknya melakukan berbagai usaha seperti rumah makan, kios, memelihara ternak serta menggalang dana dengan menjual aneka kerajinan tangan para disabilitas.
“Usaha kami juga mengalami kendala selama masa pandemi Covid-19, sehingga kami sangat membutuhkan bantuan dana untuk kelangsungan hidup panti ini, selain dari usaha yang kami lakukan,” ucapnya.