Pascapenusukan Anggota Parlemen, Inggris Perkuat Keamanan Politisi
LONDON – Inggris, sedang mempertimbangkan sejumlah opsi untuk memperkuat keamanan para anggota parlemen, setelah salah satu anggota lembaga tersebut tewas ditikam saat rapat dengan konstituen.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Dalam Negeri Inggris, Priti Patel, Minggu (17/10/2021). Pembunuhan, David Amess, dari Partai Konservatif kubu Perdana Menteri Boris Johnson, terjadi setelah lima tahun pembunuhan terhadap Jo Cox, anggota parlemen dari Partai Buruh, yang merupakan pihak oposisi.
Dua tragedi itu mendorong peninjauan kembali soal pengamanan bagi politisi. Amess (69) ditusuk berulang kali dalam serangan pada Jumat (15/10/2021) di Leigh-on-Sea, di timur London, saat menghadiri rapat di sebuah gereja.
Polisi menciduk seorang pria Inggris berusia 25 tahun di tempat kejadian perkara, atas dugaan melakukan pembunuhan. Kepolisian mengatakan yakin, pria tersebut melakukan aksi maut itu seorang diri. “Ketua parlemen telah menyampaikan serangkaian langkah pada Jumat, demikian pula dengan kami, mengenai langkah untuk menegakkan hukum dan menjaga ketertiban,” kata Patel, lebih lanjut.
“Di dalamnya terdapat opsi-opsi lain yang tengah dipertimbangkan, seperti saat Anda bertemu dengan konstituen, dapatkah Anda mendapat pengawalan dari petugas atau semacam perlindungan?,” pungkasnya. (Ant)