Pemilahan Sampah Skala Rumah Tangga, Kunci Jaga Lingkungan Bersih
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Persoalan sampah perkotaan menjadi pekerjaan rumah bagi masyarakat, instansi pemerintah dan elemen terkait. Upaya mereduksi sampah dilakukan masyarakat perkotaan di Bandar Lampung dengan sistem pemilahan.
Hasanah, warga Kelurahan Way Kandis, Kecamatan Tanjung Senang, Bandar Lampung bilang menerapkan pemilahan sampah swadaya.
Teknik pemilahan sampah sebut Hasanah dilakukan skala rumah tangga. Wanita yang menyukai hobi bercocok tanam di pekarangan tersebut mengungkapkan sampah plastik mendominasi aktivitas rumah tangga.
Sejumlah sampah plastik berasal dari kemasan makanan, kantong plastik belanja, kardus dan kemasan plastik paket. Sistem belanja online sebutnya ikut mendorong peningkatan volume sampah plastik.
Sebagai solusi untuk mereduksi sampah skala rumah tangga, Hasanah bilang melakukan pemilahan terukur. Jenis sampah yang bisa digunakan ulang (reuse) beragam.
Jenis karung, kertas semen, kemasan minyak goreng, kemasan makanan hingga ember bekas bisa jadi pot bunga, sayuran. Sampah jenis sayuran, sisa makanan, daun berguguran diolah menjadi pupuk. Sistem pengolahan kompos dari sampah melalui alat dekomposer.
“Dekomposer sederhana dari ember atau drum plastik ukuran kecil bisa dimanfaatkan untuk pembusukan sampah dapur berupa potongan sayuran, buah hingga dedaunan yang akan difermentasi menjadi cairan untuk pupuk cair, ampas proses pembusukan bisa dicampurkan dengan tanah untuk kompos,” terang Hasanah saat ditemui Cendana News, Rabu (20/10/2021).
Hasanah bilang saat melakukan proses pemilahan sampah ia menerapkan pemanfaatan berkelanjutan. Alih-alih membakar atau membuang sampah plastik ia melakukan pemilahan untuk pot.