Penyaluran KUR di Sumsel Mencapai Rp5,3 triliun

Produk UMKM tas berbahan kertas -Dok: CDN

PALEMBANG – Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), oleh perbankan di Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel), mencapai Rp5,3 triliun. Jumlah tersebut adalah akumulasi  Januari hingga Agustus 2021, dengan 104.379 debitur.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) Provinsi Sumsel, Lydia K Christyana mengatakan, realisasi penyaluran KUR tahun ini masih bisa bertambah. Hal itu dikarenakan, bank penyalur masih memiliki masa tiga bulan hingga penutupan penyalur di Desember 2021. “Jika merujuk capaian tahun lalu, maka tahun ini dipastikan jauh lebih baik, masih ada Oktober hingga Desember untuk meningkatkan kinerja,” kata Lydia, Kamis (7/10/2021).

Berdasarkan data DJBP Sumsel, penyaluran KUR di Sumsel sepanjang Januari hingga Desember 2020, mencapai Rp4,5 triliun dengan 106.998 debitur. Performa baik ini tak lepas dari upaya serius dari pemerintah daerah bekerja sama dengan kalangan perbankan, untuk melakukan akselerasi penyerapan dana KUR yang bersumber dari APBN itu.

Menurut Lydia, di 2021 ini, seluruh kabupaten dan kota di Sumsel mengalami peningkatan realisasi penyaluran KUR. Dari 17 kabupaten dan kota, dan satu Provinsi Sumatra Selatan. Maka dua kabupaten dan kota selalu menjadi yang teratas dalam penyaluran KUR adalah, Kabupaten OKI dan Kota Palembang. Kabupaten OKI mampu menyalurkan Rp780 miliar dengan 14.861 debitur pada 2021, atau meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp640 miliar untuk 14.652 debitur.

Sementara Kota Palembang menyalurkan Rp668 miliar untuk 13.251 debitur pada 2021 atau meningkat dibandingkan tahun lalu yakni Rp589 miliar untuk 13.859 debitur. Pada tahun ini, pemerintah telah membuat kebijakan bahwa subsidi bunga tiga persen untuk pinjaman KUR, akan tetap diberikan hingga akhir tahun. “Beberapa kabupaten di Sumsel juga menunjukkan perbaikan dalam penyaluran KUR, seperti Kabupaten Musi Rawas,” kata Lydia. (Ant)

Lihat juga...