Permintaan Berkurang, Stok Plasma Konvalesen di DKI Jakarta Cukup

Anggota Korps Marinir TNI Angkatan Laut mendonorkan plasma konvalesennya pada kegiatan donor darah dan plasma konvalesen di Markas Komando Korps Marinir TNI AL, Jakarta, Senin (30/8/2021) - foto Ant

JAKARTA – Stok plasma konvalesen di DKI Jakarta cukup, karena permintaan dari pasien COVID-19 saat ini sudah semakin berkurang. Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta, Rustam Effendi mengatakan, saat ini bahkan bisa dikataka, permintaan plasma kovalesen untuk terapi COVID-19 sudah tidak ada.

Dikutip dari laman informasi stok darah Unit Donor Darah (UDD) PMI DKI Jakarta, saat ini stok plasma segar beku (fresh frozen plasma/FFP) konvalesen ada 130 kantong. Terdiri dari 23 FFP konvalesen golongan darah A resus positif, 20 FFP konvalesen golongan darah B resus positif, 1 FFP konvalesen golongan darah B resus negatif, 16 FFP konvalesen golongan darah AB resus positif, dan 70 FFP konvalesen golongan darah O resus positif.

PMI DKI Jakarta juga terus menyiapkan stok plasma konvalesen untuk kemungkinan menghadapi gelombang ketiga lonjakan kasus COVID-19, dengan bekerja sama dengan PMI wilayah lain. Melalui kerja sama tersebut, PMI DKI Jakarta siap menghadapi peningkatan permintaan lagi jika dibutuhkan, seperti pada peningkatan kasus gelombang kedua, Juli dan Agustus 2021, yakni ada permintaan plasma konvalesen mencapai 1.200 kantong.

Dalam situasi pandemi COVID-19, donor plasma konvalesen menjadi salah satu alternatif, untuk memberi antibodi virus SARS-CoV-2 kepada pasien terinfeksi, dengan gejala sedang dan berat. Terapi plasma konvalesen adalah terapi yang dilakukan dengan pemberian plasma atau cairan darah. Cairan itu didonorkankan oleh seseorang yang memiliki antibodi, karena pernah tertular COVID-19 tetapi sudah sembuh. Plasma itu diberikan kepada pasien yang baru sakit. (Ant)

Lihat juga...