PMT Sebulan, Anak ‘Stunting’ di Sikka Alami Perubahan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
MAUMERE – Selama sebulan melaksanakan kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa konsumsi telur ayam kampung sebutir sehari ditambah dengan daging ayam kampung,ikan, sayuran dan buah-buahan bisa menurunkan angka stunting.
“Baru sebulan pelaksanaan PMT, kondisi anak stunting, gizi kurang dan Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronis (Bumil KEK) mengalami perubahan yang positif,” ujar Maria Emilde, Ketua Kader Posyandu, Desa Ian Tena, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka, NTT saat ditemui di rumahnya, Selasa (5/10/2021).
Maria mengakui, anak-anak stunting mengalami pertambahan tinggi dan berat serta ibu hamil KEK pun kondisi gizinya mengalami perbaikan berdasarkan hasil evaluasi bulanan.
Dia menyebutkan, PMT yang dilakukan berupa pemberian makanan telur rebus per anak per butir selama sehari, dua kali seminggu konsumsi daging ayam kampung, serta lima hari konsumsi ikan tuna.
“Setiap hari anak stunting mengonsumsi sayur daun kelor, tahu dan tempe. Selain itu anak stunting, gizi kurang dan Bumil KEK pun mengonsumsi buah-buahan berupa pepaya, pisang atau semangka,” terangnya.
Maria menambahkan, pemberian makanan tambahan dilakukan sehari sekali selama siang hari di lokasi Posyandu Dusun Habihogor dan semua anak serta Bumil KEK mengonsumsi makanan di Posyandu.
Ia mengakui, jumlah anak stunting di Dusun Habihogor sebanyak 17 orang, gizi kurang 4 orang serta Bumil KEK juga sebanyak 4 orang.
“Kami juga memberikan susu buat anak gizi kurang dan Bumil KEK agar cepat mengalami perbaikan gizi. Anggaran PMT dari desa dilaksanakan untuk jangka waktu 6 bulan,” ucapnya.
Orang tua anak stunting, Maria Yuliante Reta mengaku bersyukur anaknya lelakinya yang berumur 3,5 tahun bisa mengalami pertumbuhan tinggi dan berat badan yang meningkat.