Puluhan Penerima Program Peremajaan Sawit di Mukomuko Mundur
MUKOMUKO – Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu menyebut, 36 petani kebun kelapa sawit yang menerima program peremajaan tanaman kelapa sawit dari pemerintah pusat, menyatakan mengundurkan diri sebagai penerima.
“Petani kebun kelapa sawit mengundurkan diri, karena harga sawit mahal dan ada yang sudah jual beli lahan perkebunan kelapa sawit,” kata Kasi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Pertanian Mukomuko, Roni Linbong, di Mukomuko, Rabu (6/10/2021).
Ke-36 petani yang mengundurkan diri tersebut tergabung dalam lima kelompok tani, yang sudah mendapatkan rekomendasi teknis dari pemerintah pusat di 2020 dan pelaksanaannya di 2021. Lahan milik ke-36 petani yang mengundurkan diri sebagai penerima program peremajaan tanaman kelapa sawit tersebut seluas 45,63 hektare. Dari 36 petani tersebut, tiga orang anggota Krp Tanera Sejahtera Desa Bunga Tanjung dengan luas lahan 5,3 hektare, delapan pekebun di Krp Tunas Harapan Desa Manjuto Jaya dengan luas lahan 13,28 hektare.
Kemudian 16 pekebun di Kelompok Tani Karya Muda Desa Teras Terunjam dengan luas 16,10 hektare, delapan pekebun Krp Harapan Jaya Desa Lalang Luas dengan luas lahan 9,01 hektare, dan satu anggota Krp Maju Bersama Desa Air Merah dengan luas lahan 1,8 hektare.
Ia mengatakan, jumlah petani yang mengundurkan diri sebagai penerima program peremajaan tanaman kelapa sawit tersebut baru data sementara. Kemungkinan akan ada lagi, setelah pelaksanaan tumbang chipping tanaman kelapa sawit.
Sebanyak enam kelompok tani yang menerima program peremajaan tanaman kelapa sawit tidak produktif karena menggunakan bibit asalan dan berusia tua di 2020. “Dari enam kelompok tani tersebut, hanya anggota di satu dari enam kelompok tani yang tidak mengundurkan diri,” ungkapnya.