Rujak Juhi, Makanan Tradisional Jakarta yang Mulai Jarang Ditemui

Editor: Makmun Hidayat

JAKARTA — Mendengar kata rujak, pasti yang terpikir adalah buah-buahan mengkal yang dicolek dengan saus kacang campur gula merah. Tapi rujak juhi, tidaklah seperti itu. Isi dari rujak juhi lebih seperti gado-gado tapi bumbunya adalah saus kacang segar.

Rujak juhi sendiri merupakan makanan tradisional Jakarta, yang sudah sangat jarang ditemui. Bahkan di Jakarta sendiri.

Pak Apo, seorang pedagang rujak juhi di kawasan Menteng Jakarta menceritakan ia sudah berjualan rujak juhi sekitar 20 tahun lamanya.

“Tidak pernah geser jauh dari sini,” kata Pak Apo seraya menunjukkan telunjuknya ke tempat ia meletakkan gerobaknya di kawasan Menteng Jakarta, Sabtu (30/10/2021).

Ia juga mengungkapkan, walaupun ada naik turun hasil berdagang, ia tak berkeinginan untuk berpindah lokasi. “Kalau cuma geser 5 meter atau 10 meter ya ada-lah. Tapi tidak pernah sampai pindah ke jalan lain. Ya cuma di jalan ini saja,” ujarnya.

Pak Apo, pedagang rujak juhi, mempersiapkan pesanan di kawasan Menteng Jakarta, Sabtu (30/10/2021). -Foto Ranny Supusepa

Tak lama kemudian, Pak Apo sudah sibuk mempersiapkan pesanan rujak juhi yang terdiri dari daun selada, kol rebus, potongan mentimun, kentang rebus dan mie kuning.

Ragam sayuran tersebut disusun menumpuk di atas sebuah piring yang tidak terlalu besar kemudian ia meletakkan segenggam juhi dan menuangkan saus kacang di atasnya.

“Yang membuat nikmat ya saus kacangnya ini. Bikinnya tidak menggunakan  gula merah. Hanya kacang tanah yang disangrai, bawang putih, ebi dan cabai rawit. Semuanya digiling hingga halus, lalu dimasak dengan air hingga matang merata. Sambil menunggu matang, tambahkan gula dan garam untuk membuat rasanya pas,” ujarnya tanpa menghentikan pembuatan seporsi rujak juhi.

Lihat juga...