Saluran Irigasi di Kalibawang Rusak, Sejumlah Sawah Kekeringan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
YOGYAKARTA – Jebolnya saluran induk irigasi Kalibawang beberapa waktu lalu memberikan dampak luar biasa bagi para petani di sejumlah wilayah seperti Kecamatan Kalibawang hingga Nanggulan, Kulonprogo, Yogyakarta.
Selain mengakibatkan proses penanaman padi menjadi mundur, rusaknya saluran irigasi vital yang mulai dibangun sejak era kolonial dan selesai dibangun di masa Orde Baru tersebut juga mengakibatkan sebagian tanaman padi milik petani mati akibat kekeringan dan tak mendapat suplai air.
Salah seorang petani Suryanto (50) asal Dusun Kemiri, Wijimulyo, Nanggulan, Kulonprogo, menyebut ada sejumlah petani yang sudah terlanjur menanam padi sebelum saliran irigasi Kalibawang jebol pada akhir September lalu. Sehingga begitu saluran irigasi diperbaiki, sawah menjadi tak bisa dialiri air sebagaimna mestinya.
“Banyak sawah milik petani di sini yang akhirnya menguning dan mati. Ya karena sawah tak bisa dialiri akibat saluran irigasi mati. Padahal tanaman padi yang baru saja ditanam harus rutin dialiri,” ungkapnya Senin (11/10/2021).
Suryanto sendiri mengaku beruntung, karena tanaman padi di sawah miliknya seluas 1000 meter masih bisa selamat. Pasalnya sawahnya berada di lokasi tak jauh dari kolam ikan. Sehingga saat saluran irigasi Kalibawang rusak, ia masih bisa memompa air kolam untuk mengairi sawahnya.
“Tanaman padi saya sempat kering selama hampir 10 hari. Karena saluran irigasi Kalibawang jebol pada 25 September. Dan baru selesai diperbaiki pada 5 Oktober kemarin. Padahal hampir semua petani di sini sedang mengawali musim tanam pertama. Sehingga sangat membutuhkan air irigasi,” katanya.