Showroom Ikan Hias di Cibinong Dukung Peningkatan Ekspor
Editor: Koko Triarko
BOGOR – Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDPKP), Artati Widiarti, mengatakan peluang pasar ikan hias internasional masih besar, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), berkomitmen untuk mempertahankan tren peningkatan ekspor ikan hias.
Peluang Indonesia mengalami tren positif dengan adanya penurunan pasar ikan hias di Singapura dan Spanyol hingga level -7,7 persen dan -3,4 persen per tahun. Sebaliknya, sejak 2016-2020 terjadi kenaikan ekspor ikan hias Jepang dan Indonesia sebesar 8,9 persen dan 6,1 persen per tahun.
Indeks penetrasi pasar ikan hias Indonesia pada 2020 mencapai 0,56. Tercatat 136 negara di dunia melakukan impor ikan hias dan Indonesia baru mengekspor ke 76 negara.
“Artinya masih cukup besar peluang Indonesia untuk memperluas pasar ikan hias internasional,” kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDPKP), Artati Widiarti, dalam keterangannya, Senin (25/10/2021).
Dikatakan, pada 2020 nilai ekspor ikah hias Indonesia berhasil mencapai USD30,8 juta atau sebesar 9,7 persen dari total nilai ekspor ikan hias dunia yang sebesar USD318 juta. Hal tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara eksportir ikan hias terbesar ke-4 dunia setelah Jepang, Singapura, dan Spanyol.
“Pangsa pasar utama ikan hias di antaranya Amerika Serikat sebesar 23,3 persen, diikuti Tiongkok 8,2 persen, Inggris Raya (UK) 7,0 persen, Jerman 6,5 persen, dan Jepang 6,2 persen,” sambungnya.
Ikan hias favorit ekspor di antaranya adalah arwana, napoleon wrasse, arwana jardini, cupang hias, dan maskoki. Salah satu upaya dalam mempertahankan tren peningkatan ekspor ikan hias ialah peresmian showroom di Raiser Cibinong.