Si Manis Nopia, Kue Kering Khas Banyumas
Editor: Koko Triarko
PURWOKERTO – Nopia merupakan salah satu oleh-oleh khas dari Kabupaten Banyumas, yang saat ini sudah banyak beredar di berbagai daerah. Namu proses pembuatan awal nopia yang unik, yaitu menggunakan tungku besar, saat ini juga sudah banyak digantikan dengan oven modern.
Nopia merupakan kue kering yang berisi adonan gula jawa bercampur tepung terigu dan susu, kemudian dibalut dengan kulit yang terbuat dari tepung terigu.
“Dulu pembuatan nopia ini cukup unik, yaitu menggunakan tungku berukuran besar yang berfungsi sebagai oven. Jadi tungku dipanaskan, kemudian adonan nopia yang sudah diberi isi, ditempelkan pada dinding-dinding tungku tersebut,” kata salah satu warga Banyumas yang pernah bekerja membuat nopia, Sarinah, Sabtu (23/10/2021).
Ada tiga desa di Banyumas yang dikenal sebagai penghasil nopia, yaitu Desa Sudagaran, Desa Pekunden dan Desa Kalisube, yang semuanya berada di Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas.
Bahkan di desa tersebut, dulu tempat pembuatan nopia menjadi salah satu wisata menarik bagi para turis asing untuk melihat langsung.
“Tetapi sekarang fungsi tungku tersebut sudah banyak digantikan oleh oven, karena lebih praktis dan cepat,” tuturnya.
Salah satu pembuat nopia dengan cara modern, Yanti, mengatakan meskipun nopia merupakan makanan zaman dulu, namun sampai saat masih digemari. Bahkan, makin berkembang untuk varian rasanya. Jika dulu hanya ada rasa gula jawa, sekarang sudah banyak yang membuat nopia dengan varian rasa coklat, strowberi, nanas dan lainnya.
Untuk cara pembuatannya cukup mudah, bahan yang perlu disiapkan, antara lain untuk isi nopia, yaitu gula merah, gula pasir, mentega, sedikit mnyak goreng dan susu. Untuk gula jawa bisa diganti dengan selai nanas ataupun coklat yang dilarutkan, sesuai dengan keinginan pembuat.