Tohiri, Tetap Produktif di Usia Tua dengan Mesin Jahit Kesayangan
Editor: Makmun Hidayat
BANDUNG — Usia bukanlah penghalang bagi Tohiri untuk tetap bisa produktif dan bekerja mengumpulkan pundi-pundi rupiah. Melalui kegiatan menjahit, pria berusia 67 tahun tersebut hingga saat ini masih mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri.
“Alhamdulillah, badan masih enak dibawa kerja, mata juga masih bagus, jadi kalau cuma untuk menjahit insya Allah hasilnya tidak mengecewakan,” ujar Tohiri saat ditemui di kios miliknya, di Desa Gunung Leutik, Ciparay, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (5/10/2021).
Tohiri mengaku, bahkan di usianya yang sudah setengah abad lebih itu, ia merasa masih mampu menjahit baju hingga 50 lembar dalam sehari.
“Kemarin saya kerjain pesanan seragam anak sekolah 35 lembar, selesai tidak sampai sehari. Jadi kalau ada pesanan 50 lembar aja sih kayaknya masih bisa saya kerjakan,” tandas Tohiri.
Adapun pendapatan yang Tohiri terima dari satu jasa jahit baju berkisar antara Rp20 ribu sampai dengan Rp30 ribu, tergantung dari tingkat kesulitan pesanan baju dari pelanggan.
“Kebanyakan pesanan itu jahit baju seragam, karena anak-anak sekarang sudah mulai sekolah lagi. Tapi ada juga yang vermak celana dan tas. Kalau saya bisa kerjain semuanya,” tukas Tohiri.
Lebih lanjut, Tohiri mengatakan bahwa kemampuan menjahit sudah ia miliki sejak usia remaja. Ilmu itu ia dapatkan dari sang ibu yang juga menggeluti profesi yang sama.
“Jadi dari usia 15 tahun saya sudah bisa menjahit, dan sampai sekarang masih menjahit, hidup juga dari hasil usaha jahit. Kayaknya nanti berhenti menjahit kalau sudah mati saja,” ucap Tohiri.
Sementara itu, di tempat yang sama, Dini Solihah salah seorang pelanggan Tohiri mengatakan, selalu puas dengan hasil jahitan Tohiri. Karena hal itulah, ia pun mengaku sudah berlangganan sejak lama.