Unit Usaha DCML Cilongok Hadapi Banyak Kendala Selama Pandemi

Editor: Koko Triarko

BANYUMAS – Setelah berjalan kurang lebih satu tahun, ternak kambing saanen yang dijalankan Koperasi Utama Sejahtera Mandiri Cilongok di Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, ternyata merugi. Sebab, susu yang dihasilkan tidak terlalu banyak, sehingga pengurus memutuskan untuk mengganti dengan ternak bebek pedaging.

Hanya saja, ternak bebek pedaging di tengah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) juga tidak semulus yang diperkirakan. Baru satu kali memelihara bebek sebanyak 2.000 ekor, terpaksa harus terhenti.

“Ternak bebek pedaging kami lakukan kemarin pada Februari, namun karena harga pakan tinggi, sementara penjualan bebek ke Jakarta banyak terhambat PPKM, sehingga belum menutup biaya operasional, karena itu saat ini kami hentikan dulu untuk sementara waktu,” kata Pjs Manajer Umum Koperasi Utama Sejahtera Mandiri Cilongok, Andi Rahmanto, Rabu (27/10/2021).

Pada Februari lalu, sebanyak 2.000 bebek day old duck (DOD) dipelihara di dua tempat, yaitu sebanyak 1.000 ekor bebek diperlihara di kawasan lahan komunal Cilongok dan 1.000 ekor bebek lainnya diperlihata oleh kelompok tani yang bekerja sama dengan koperasi.

Pjs Manager Umum Koperasi Utama Sejahtera Mandiri Cilongok, Andi Rahmanto, di Cilongok, Rabu (27/10/2021). -Foto: Hermiana E. Effendi

Bebek pedaging yang dipelihara masih berusia hitungan hari, yaitu 1-2 hari. Kemudian diperlihara selama 45 hari, setelah itu baru dijual. Hanya saja, selama pemeliharaan harga pakan bebek terus mengalami kenaikan, dan saat menjual kondisi bebek tidak terlalu gemuk, sehingga harganya juga tidak maksimal.

Lihat juga...