Warga Kampung Iklim Tlogomas Olah Sayur Menjadi Permen

Editor: Maha Deva

Anggota tim Kedaireka ITN Malang, Dra Siswi Astuti, MPd menjelaskan cara pembuatan permen sayur di Kampung Iklim Tlogomas, Sabtu (16/10/2021). Foto: Agus Nurchaliq 

Berikutnya, setelah adonan permen jelly sayur sudah selesai dimasak, adonan dituang ke dalam wadah yang sebelumnya telah diolesi margarin. Simpan adonan pada suhu ruang selama 24 jam, hingga mengeras.

Setelah itu, adonan dipotong-potong dan lapisi dengan gula castor. Selanjutnya dikeringkan dengan cara diangin-anginkan selama 3-4 hari sambil dibolak balik. “Agar kandungan air pada potongan adonan cepat keluar, bisa diberikan pengering permen. Karena jika tidak diberi pengering, air akan susah untuk keluar, sehingga akhirnya permen akan menjadi cepat berjamur. Kalau adonan permen sudah benar-benar kering, maka permen sudah siap dikemas dan bisa bertahan hingga satu tahun,” tandasnya.

Siswi berharap, pelatihan-pelatihan yang telah mereka berikan bisa dimanfaatkan masyarakat dengan baik. “Harapan saya dengan adanya pelatihan ini, tanaman hidroponik yang ditanam warga bisa diolah sendiri. Selain dijual dalam bentuk sayuran segar, juga bisa diolah menjadi olahan pangan yang lebih bergizi,” ucapnya.

Salah satu warga RT 4, Ritma, mengaku senang dengan adanya pelatihan pembuatan permen sayur diberikan kampus ITN. Menurutnya, dengan pelatihan tersebut bisa mendorong warga Kampung Iklim untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengolah bahan-bahan yang sudah tersedia di sekitar mereka.  “Caranya cukup mudah. Nantinya Ibu-ibu yang mengikuti pelatihan ini bisa mengajarkan kepada warga yang lain cara membuat permen sayur,” pungkasnya.

Lihat juga...