Warga Lampung Kembangkan Tanaman Produktif untuk Konservasi
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Berbagai tanaman produktif menghasilkan buah sekaligus berfungsi konservasi dikembangkan warga Lampung.
Saminem, petani di Desa Sungai Langka, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran menyebut tanaman buah dibudidayakan di kaki Gunung Betung. Berbagai jenis tanaman produktif jenis pala, nangka, alpukat, kemiri ditanam untuk dipanen buah.
Semula Saminem menyebut warga mempertahankan tanaman kayu keras jenis pulai, bayur dan medang. Berbagai tanaman tersebut telah ditebang sebagai bahan pembuatan bahan bangunan. Sebagai pengganti, ia dan sang suami menanam jenis alpukat, petai, pala, durian, jengkol dan kemiri.
Berbagai jenis tanaman buah sebutnya membantu penghasilan ekonomi sekaligus menjaga lingkungan agar tidak longsor.
Tanaman produktif berfungsi konservasi sebut Saminem digunakan untuk menjaga pasokan air. Mempertahankan tanaman buah diakuinya bisa menjadi sumber untuk penyerapan air kala penghujan.
Manfaat langsung panen buah yang dijual ke pasar menjadi sumber mata pencaharian. Dampak tidak langsung diperoleh melalui penyerapan air hujan pemasok air bersih bagi warga.
“Menjaga tanaman produktif bagi jangka pendek petani bisa mendapatkan hasil panen buah sementara dalam jangka panjang berbagai tanaman bisa menjadi cara warga di kaki Gunung Betung menjaga lingkungan agar tidak longsor, mendapat pasokan oksigen,” terang Saminem saat ditemui Cendana News, Rabu (20/10/2021).
Saminem menyebut warga di wilayah Pesawaran juga mempertahankan berbagai tanaman produktif. Jenis tanaman pala, melinjo jadi pilihan untuk tetap mendapatkan penghasilan.
Jenis tanaman kayu keras produktif dengan perakaran kuat mampu menyerap air, menahan longsor. Berbagai tanaman sebutnya efektif menjadi penopang lingkungan tanpa melakukan penebangan pohon.