Warga Menanti Janji Penanganan Pencemaran Kali Cilemahabang
Editor: Koko Triarko
BEKASI – Ironis, krisis air bersih akibat pencemaran di sepanjang aliran Kali (sungai) Cilemahabang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, belum ada perubahan. Sungai tetap hitam dan mengeluarkan aroma tak sedap. Warga pun sudah bosan berharap ada perbaikan.
“Kami bosan protes atau ditanya. Banyak pihak yang sudah survei, bahkan ada yang mengaku dari pusat meninjau langsung. Tapi hasilnya nol, bertahun-tahun Kali Cilemahabang tetap tercemar, tidak ada perubahan,” ungkap warga yang enggan menyebutkan namanya, Rabu (6/10/2021).
Sebulan telah berlalu dari kehadiran langsung Pj. Bupati Bekasi melakukan sidak ke lokasi pencemaran. Mereka mengatakan, hanya sehari air bening, tidak tercemar, setelah itu kondisi air kembali tercemar limbah, bahkan saat ini aroma tak sedap tercium hingga ke jalan raya Pantura.
Warga menagih janji, Pj. Bupati Bekasi untuk menghentikan pencemaran di Kali Cilemahabang. Karena di depan media ia berjanji akan mengumumkan perusahaan mana saja yang membuang limbah mengakibatkan pencemaran di Kali Cilemahabang.
“Saya sudah tiga bulan memantau Kali Cilemahabang sebelum Pj. Bupati ke lokasi sampai melakukan sidak, sampai sekarang tidak ada perubahan. Pengakuan warga benar hanya sehari bening setelah Pj melakukan sidak, setelah itu air kembali tercemar,” ungkap Mang Oye, dari Ketua Harian KPA Ranting.
Ia pun mempertanyakan janji pemerintah daerah yang di-publish di berbagai media yang dengan lantang berjanji memberi sanksi pelaku pencemaran. Sebulan telah berlalu, pencemaran tetap terjadi, sanksi bagi pelaku kejahatan lingkungan yang dijanjikan masih mengambang.