WTM Fasilitasi Petani di Sikka Produksi Pupuk Organik

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

MAUMERE – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Wahana Tani Mandiri (WTM) memfasilitasi para petani di kelompok dampingan yang tersebar di Kecamatan Magepanda, Paga, Mego dan Tana Wawo membuat pupuk organik untuk kebutuhan lahan pertanian mereka.

“Kami memfasilitasi para petani di 4 kecamatan membuat pupuk organik berupa bokashi dan pupuk organik cair,” kata staf lapamgan WTM Kabupaten Sikka, NTT, Dedy Alexander Saragih, saat ditemui di kantornya di Kelurahan Beru, Maumere, Senin (18/10/2021).

Staf lapangan Wahana Tani Mandiri (WTM), Dedy Alexander Saragih saat ditemui di kantornya di Kelurahan Beru, Kabupaten Sikka, NTT, Senin (18/10/2021). Foto: Ebed de Rosary

Aleks sapaannya menjelaskan, pembuatan pupuk bokashi mempergunakan bahan-bahan berupa kotoran ternak, dedak, sekam, serbuk gergaji, MOL, EM4 dan air secukupnya sesuai kebutuhan.

Dia paparkan, proses pembuatannya yakni kotoran ternak berupa kambing atau sapi bersama serbuk gergaji ditambahkam mol dan air secukupnya, lalu diaduk hingga rata.

“Sesudahnya dituangkan sekam dan mol lalu aduk rata serta terakhir masukkan dedak, mol dan EM4 sambil diaduk merata. Tutup campuran tersebut dengan terpal hingga rapat lalu fermentasikan selama 15 hari baru digunakan,” terangnya.

Aleks mengakui, selain membuat pupuk bokashi pihaknya juga mengajarkan para petani membuat pupuk organik cair dengan memanfaatkan dedaunan yang mengandung nitrogen seperti gamal, lamtoro, kaliandra atau turi.

Dia menjelaskan, dedaunan tersebut dipotong berukuran kecil lalu dimasukkan ke dalam wadah berupa drum plastik  dicampur dengan kotoran ternak kambing atau sapi.

Lihat juga...