Agrowisata Sintha Bekasi, Pemberdayaan Ketahanan Ekonomi Berbasis Masyarakat
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
BEKASI — RT/RW 01/04 Kelurahan Margamulya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat sukses mengembangkan metode urban farming di lahan terbatas dengan berbagai tanaman sayuran dipadu dengan peternakan dan perikanan. Konsep tersebut bentuk pemberdayaan ketahanan ekonomi berbasis masyarakat
“Kami ingin semua lingkungan di Kota Bekasi bisa menduplikasi tempat ini yang kami beri nama Tante Rika (Tanaman Ternak dan Perikanan),” ungkap Say Monanggedeon, Ketua RW 04, Kelurahan Margamulya, Senin (22/11/2021).
Dikatakan, saat ini lahan pertanian di Kota Bekasi sangat terbatas atau bisa dikatakan sudah habis. Dalam membantu menjaga ketahanan pangan, pertanian perkotaan harus tetap digalakkan.
Dikatakan, perlu strategi baru dalam menanam di lahan terbatas, bagaimana perpaduan tersebut bisa menanam dan berternak dan budidaya perikanan dengan memaksimalkan lahan terbatas. Seperti yang dikembangkan di lokasi agro wisata urban farming Sintha Bekasi jalan Pintu Air, gang Dapur Sintha, Margamulya, Bekasi Utara.
“Kami mendorong semua wilayah RW di Kota Bekasi bisa menduplikasi tempat kami ini. Bahkan baru baru ini kami menggelar webinar terkait agrowisata urban farming dengan menghadirkan Wakil Wali Kota Bekasi,” terangnya sambil menambahkan siap mendampingi dan memberi pelatihan.
Soal pemasaran lanjut Monang, ia menggunakan media sosial dengan menawarkan berbagai produk sayurannya ke luar. Untuk pemasaran sudah ada tempat khusus, karena hal itu selama ini banyak menjadi kendala di kalangan petani perkotaan.
Keberadaan Agro Wisata Urban Farming Sintha di Margamulya, diakuinya sudah dua tahun sejak awal pandemi Covid-19. Mulai dari penyemaian bibit, peternakan ayam, kambing dan budidaya perikanan dilakukan dengan metode tersendiri salah satunya sistem tetes.