Areal Tambak di Pulang Pisau 90 Persen Tersapu Banjir Pasang

Banjir pasang air laut yang terjadi di wilayah pesisir Kecamatan Kahayan Kuala, Kabupaten Pulang Pisau, Rabu (10/11/2021) malam – foto Ant

PULANG PISAU – Hampir 90 persen, dari 2.100 hektare areal tambak nelayan di pesisir di Kecamatan Kahayan Kuala, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, tersapu banjir pasang air laut atau rob.

“Rabu (10/11/2021) malam, ketinggian air di areal tambak milik nelayan mencapai satu meter di atas tanggul dan merupakan banjir pasang air laut yang terparah,” kata Perwakilan Nelayan Tambak di Kecamatan Kahayan Kuala, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Haidir, Kamis (11/11/2021).

Naiknya air laut itu sudah terjadi sejak Selasa (9/11/2021) malam, dan diprediksi masih bisa terjadi kembali. Banyak nelayan tambak hanya bisa pasrah dengan kondisi alam tersebut. Air pasang membuat para nelayan tambak kehilangan seluruh hasil ikan, yang selama ini menjadi sumber pendapatan bagi ekonomi keluarga.

Haidir menyebut, areal tambak seluas 2.100 hektare dimiliki oleh sebanyak lebih dari 400 orang nelayan. Akibat banjir air laut pasang, banyak ikan-ikan yang keluar dari dalam tambak, dan hanya sedikit yang tersisa. “Khususnya jenis ikan Bandeng yang ditabur nelayan, sudah bisa dipastikan tersapu oleh banjir pasang air laut yang cukup besar,” tandasnya.

Haidir menjelaskan, para nelayan tambak sudah pasti merugi akibat bencana yang terjadi di penghujung tahun ini. Apabila di kalkulasi kerugian keseluruhan yang diderita para nelayan tambak mencapai miliaran rupiah. Jumlah tersebut belum memperhitungkan kerusakan tanggul-tanggul yang jebol tergerus banjir pasang air laut.

Kepada pemerintah setempat, Haidir berharap, para nelayan bisa difasilitasi untuk merehabilitasi tambak dengan meninggikan tanggul-tanggul yang rusak, setelah air pasang mengalami surut. “Mudah-mudahan setelah bencana nantinya ada perhatian dari pemerintah setempat kepada nelayan tambak untuk meringankan dan memotivasi kembali para nelayan yang hampir semuanya mengalami kerugian,” kata Haidir.

Lihat juga...