BMKG Susun Rencana Aksi Mitigasi Perubahan Iklim

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati dalam lokakarya SEACLID/CORDEX-SEA secara daring, Senin (15/11/2021). -Ant

JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tengah menyusun Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN-API) sebagai respons terhadap situasi iklim global yang dinilai terus mengalami penurunan kualitas.

Adapun rencana aksi tersebut mengacu pada kerangka CORDEX-SEA (Coordinated Regional Climate Downscaling Experiment South East Asia), di bawah Program Penelitian Iklim Dunia (WCRP) dari Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), yang juga telah menjadi acuan bagi rencana aksi nasional.

“BMKG telah bekerja sama dengan CORDEX Southeast Asia (CORDEX-SEA) untuk melakukan penelitian, pelatihan dan workshop terkait data proyeksi iklim,” ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (19/11/2021).

Dwikorita mengatakan, rencana aksi tersebut didasari, bahwa Indonesia sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim.

Merujuk data Intergovernmental Panel on Climate Change atau IPCC, menunjukkan bahwa suhu bumi saat ini telah mencapai level yang belum pernah terjadi sebelumnya, setidaknya dalam 2.000 tahun terakhir.

Ia memperkirakan, suhu bumi akan mencapai atau melampaui batas 1,5 derajat Celsius di atas level pra-industri, antara tahun 2021 dan 2040. Di bawah skenario emisi tinggi, ambang batas 1,5 derajat Celsius ini akan dicapai dalam waktu yang lebih singkat lagi.

Adapun dampak tersebut telah terjadi, terutama peningkatan cuaca ekstrem dan kejadian iklim ekstrem, kenaikan suhu udara, berkurangnya tutupan salju di puncak Jayawijaya dan naiknya permukaan air laut.

Menurut dia, perubahan iklim tersebut sangat berdampak pada Indonesia yang merupakan negara kepulauan, yang terdiri dari banyak pulau-pulau kecil, dan memiliki curah hujan tahunan yang tinggi.

Lihat juga...