Cegah Abrasi Warga Pesisir Teluk Lampung Tanam Pohon dan Bangun Talud
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
LAMPUNG — Pengaruh angin, gelombang pasang di pesisir Teluk Lampung berimbas kerusakan pantai. Abrasi oleh gelombang, angin merusak sejumlah pantai, salah satunya di Kelurahan Way Tetaan, Teluk Betung Timur, Bandar Lampung hingga Desa Sukajaya, Lempasing, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran.
Asep Saepuloh, warga di Way Tetaan, Teluk Betung Timur, Bandar Lampung menyebutkan, puluhan tahun silam pantai ditumbuhi banyak pohon kelapa dan tanaman alami, berupa ketapang, waru laut, kemiri laut, cemara hingga bakau api api. Seiring pemanfaatan pantai untuk dermaga tambat perahu, permukiman, objek wisata berimbas sebagian tanaman roboh.
Mempertahankan lahan agar tidak tergerus abrasi dilakukan warga pesisir dengan cara alami. Penggunaan ban mobil bekas, tonggak kayu dan diberi penahan kawat serta batu jadi talud buatan tradisional. Selain itu, pembuatan talud modern dengan beton juga diusulkan ke pemerintah pada sejumlah titik.
“Pencegahan abrasi meluas ke permukiman dilakukan masyarakat pesisir Bandar Lampung dengan berbagai cara, diantaranya menanam pohon penguat pantai, menyusun sejumlah talud penahan gelombang hingga mengusulkan ke pemerintah sejumlah titik garis pantai agar dibangun talud permanen, meski sebagian usulan belum terealisasi,” terang Asep Saepuloh saat ditemui Cendana News, Rabu (10/11/2021)
Disebtukan, abrasi oleh gelombang juga berimbas pada bangunan dermaga Pelabuhan Perikanan Lempasing di Teluk Betung Timur yang sebagian tiang penopang amblas. Imbasnya, saat gelombang pasang, air laut naik ke daratan.
“Pada bagian pantai Tirtayasa yang diberi susunan batu alami dan kombinasi tanaman waru, ketapang cukup efektif mencegah abrasi,”ulasnya.