Diabetes di Indonesia Seperti Fenomena “Gunung Es”

JAKARTA — Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menyebutkan bahwa penyakit diabetes di Indonesia seperti fenomena “gunung es” yang memerlukan upaya deteksi dini untuk mencegah risiko komplikasi berujung kematian.

“Pada survei yang kita lakukan di Jakarta, ternyata yang terdeteksi hanya sepertiga dari angka keseluruhan. Saat dilakukan survei pada orang sehat, ternyata 2/3 lebih mereka tidak tahu menderita diabetes. Ini fenomena gunung es,” katanya saat membuka konferensi pers Hari Diabetes Sedunia 2021 yang diikuti dari YouTube Kemenkes di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan salah satu sebab diabetes adalah kegemukan. Studi terakhir Kemenkes melaporkan satu dari delapan orang di Jakarta menderita diabetes.

Namun, ia memastikan penyakit diabetes tidak hanya berhubungan dengan masyarakat perkotaan. Situasi yang sama juga melanda daerah lain seperti Nangapanda di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan yang tertinggi secara nasional berada di Maluku Utara.

Ia mengemukakan bahwa penyebab tertinggi diabetes di Tanah Air salah satunya faktor genetik. “Angka kerapatan yang semakin melekat akibat perkawinan orang tua membuat generasi ke depan punya akses diabetes,” katanya.

Melalui peringatan Hari Diabetes Sedunia 2021, Kemenkes melakukan akselerasi peta jalan pengendalian diabetes secara menyeluruh melalui kerja sama dengan berbagai organisasi profesi terkait, kementerian/lembaga hingga pemerintah daerah.

Secara umum, peta jalan itu dibagi atas penanganan di sektor hulu hingga hilir melalui strategi promotif, preventif dan surveilans.

Upaya promotif dan preventif diarahkan pada pola hidup yang baik. Misalnya diet rendah gula dan rendah garam, edukasi skrining kesehatan.

Lihat juga...