Dolar Melemah pada Akhir Perdagangan Jumat

NEW YORK  – Dolar sedikit melemah pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah melonjak mencapai level tertinggi dalam lebih dari setahun didukung data yang menunjukkan pertumbuhan pekerjaan AS lebih kuat dari perkiraan pada Oktober, tetapi mundur kembali karena sentimen risiko membaik dan saham reli.

Angka penggajian (payrolls) nonpertanian meningkat 531.000 pekerjaan bulan lalu, di atas perkiraan 450.000, karena lonjakan terbaru dalam infeksi COVID-19 mereda. Data Agustus dan September direvisi naik jadi menunjukkan 235.000 pekerjaan tambahan yang diciptakan selama bulan-bulan tersebut.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama rivalnya, naik setinggi 94,634 setelah laporan pekerjaan tersebut, yang terkuat sejak 25 September 2020.

Mata uang safe-haven mundur sedikit karena selera risiko membaik dan saham melakukan reli yang luas. Dolar terakhir turun 0,096 persen pada 94,234, tetapi masih naik sekitar 0,1 persen untuk minggu ini, yang ditandai dengan pertemuan bank-bank sentral yang memaksa investor untuk mengatur ulang ekspektasi kenaikan suku bunga.

Pada Rabu (3/11/2021) Ketua Fed Jerome Powell mengatakan dia tidak terburu-buru untuk menaikkan biaya pinjaman, karena “masih ada alasan untuk mencapai pekerjaan maksimum.” Bank sentral memang mengumumkan pengurangan bulanan sebesar 15 miliar dolar AS dari pembelian aset bulanan senilai 120 miliar dolar AS.

“Data penggajian tentu sejalan dengan pernyataan Powell pada konferensi pers Fed, di mana dia mencatat bahwa kenaikan pekerjaan sebesar ini konsisten dengan gagasan membuat kemajuan lebih lanjut yang substansial,” kata Ahli Strategi TD Securities dalam sebuah catatan.

Lihat juga...