Dunia Waspadai Varian Baru Covid-19 di Afsel
Semua virus, termasuk SARS-CoV-2 penyebab Covid-19, berubah dari waktu ke waktu. Sebagian besar perubahan atau mutasi memiliki dampak sedikit atau tak berdampak sama sekali pada karakternya.
Namun, sejumlah mutasi berpengaruh pada cara virus menyebar, efek yang ditimbulkannya atau kinerja vaksin terhadapnya.
Varian baru ini telah memicu kekhawatiran, karena memiliki lebih dari 30 mutasi pada paku protein yang digunakan virus untuk masuk ke dalam sel tubuh manusia, kata pejabat kesehatan Inggris.
Jumlah mutasinya lebih banyak daripada Delta, dan membuatnya jauh berbeda dengan varian asli virus corona yang menjadi dasar pembuatan vaksin Covid-19 saat ini.
Para ilmuwan Afsel mengatakan, sejumlah mutasi dikaitkan dengan resistensi terhadap antibodi penetralisir dan meningkatkan kemampuan menularnya. Namun, hal-hal lainnya belum dipahami secara jelas.
Kepala Penasihat Medis Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA), Dr. Susan Hopkins, mengatakan pada radio BBC bahwa beberapa mutasi belum pernah dilihat sebelumnya, sehingga belum diketahui bagaimana varian itu berinteraksi dengan yang lain, dan menjadikannya varian paling kompleks yang ditemukan sejauh ini.
Lebih banyak pengujian diperlukan untuk memastikan apakah varian itu menular lebih mudah, lebih cepat atau mampu mengurangi efektivitas vaksin.
Penelitian akan memerlukan waktu beberapa pekan, kata kepala teknis Covid-19 WHO, Maria van Kerkhove, pada Kamis. Saat ini, vaksin masih menjadi senjata penting untuk menghadapi virus corona.
Tak ada gejala tak biasa yang dilaporkan setelah pasien terinfeksi varian baru itu. Pada beberapa kasus, pasien tidak menunjukkan gejala apa pun, kata NICD.