Enam Bulan Angka ‘Stunting’ di Kewapante Turun
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
MAUMERE – Selama kurun waktu enam bulan diberikan asupan gizi lewat Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengakibatkan angka stunting menurun.
Saat dihubungi, Sabtu (6/11/2021), Kepala Puskesmas Kewapante, Theresia Angelina Bala mengakui ada penurunan sebanyak 70 kasus setelah diadakan pengecekan di bulan Agustus 2021.
“Pelaksanaan PMT dilakukan di 8 desa di Kecamatan Kewapante sejak bulan Februari 2021. Hasil pengukuran di bulan Agustus setelah 6 bulan PMT, ada penurunan 70 kasus,” ujarnya.
Theresia mengakui, bulan Februari angka stunting sebanyak 128 anak yang tersebar di 8 desa yakni Desa Umagera sebanyak 11 anak, Seusina 14, Kopong 9, Namangkewa 20 anak.
Selain itu lanjutnya, Desa Waiara 27 anak, Geliting 14, Wairkoja 6 serta Desa Ian Tena ada 27 anak stunting.
Pengukuran di bulan Agustus 2021 paparnya, Desa Umagera tersisa 6 anak stunting, Seusina tidak ada kasus, Kopong 4, Namangkewa 8, Waiara 2, Geliting 24, Wairkoja 13 serta Ian Tena tersisa 1 anak.
“Desa yang mengalami penurunan drastis yakni Ian Tena yang tersisa satu anak dan Seusina sudah tidak ada kasus anak stunting lagi. Desa Geliting meningkat dari 14 kasus menjadi 24 kasus,” jelasnya.
Theresia menjelaskan, jumlah anak stunting bertambah kemungkinan karena ada kasus stunting baru dan pelaksanaan PMT belum maksimal dilakukan terutama soal konsumsi makanan harus di Posyandu.