G20 Bahas Aksi Penguatan Rantai Pasokan Global
ROMA — Para pemimpin dunia pada Minggu membahas aksi untuk membuat rantai pasokan global lebih tangguh dalam menghadapi krisis kesehatan di masa depan.
Masalah rantai pasokan muncul ketika dunia berusaha keluar dari resesi ekonomi akibat pandemi sehingga mengancam upaya pemulihan. Kendala itu telah memicu inflasi.
“Kita harus mengambil tindakan sekarang, bersama para mitra kita di sektor swasta, untuk mengurangi tumpukan (masalah) yang sedang kita hadapi. Dan kemudian, kita harus mencegah hal ini terjadi lagi di masa datang,” kata Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam pertemuan pemimpin negara-negara kelompok 20 (G20) di Roma, Italia.
“Kini kita telah melihat bagaimana rentannya jalur perdagangan global, kita tak bisa kembali berbisnis seperti biasa. Pandemi ini bukan krisis kesehatan global terakhir yang kita hadapi. Kita juga perlu meningkatkan ketahanan kita dalam menghadapi perubahan iklim, bencana alam, dan bahkan serangan yang direncanakan,” kata Biden.
Selain Presiden AS, pertemuan itu juga dihadiri para pemimpin dan perwakilan dari Indonesia, Uni Eropa, Australia, Kanada, Kongo, Jerman, India, Italia, Jepang, Meksiko, Belanda, Korea Selatan, Singapura, dan Spanyol.
Ringkasan tertulis dari Gedung Putih tentang pertemuan itu mengatakan negara-negara mengungkapkan kesediaannya untuk bekerja sama agar rantai pasokan menjadi lebih kuat.
Disebutkan pula mereka sepakat untuk bekerja lebih transparan dan berbagi informasi. Mereka juga sepakat tentang perlunya memiliki banyak pemasok yang dapat diandalkan untuk bahan baku, barang setengah jadi dan barang jadi.
“Keterbukaan dan komunikasi dapat mendorong respons yang cepat terhadap gangguan rantai pasokan, seperti yang dihadapi dunia saat ini, dan memungkinkan pelaku lain dalam rantai pasokan untuk mengambil langkah-langkah mitigasi,” kata ringkasan tersebut.