Gertak Sayur dan Buah Cara Cegah Stunting dengan Memanfaatkan Lahan Terbatas

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

LAMPUNG — Tumbuh kembang anak dengan kondisi tubuh alami kekerdilan atau stunting jadi salah satu gangguan kesehatan. Berbagai upaya terus dilakukan oleh berbagai pihak, salah satunya Gertak Sayur dan Buah yang dicanangkan Puskesmas Rawat Inap Ketapang, Lampung. 

Samsu Rizal, Kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Ketapang menyebutkan, gertak sayur dan buah merupakan akronim dari Gerakan Serentak Tanam Sayur dan Buah yang dilakukan dengan langkah sederhana manfaatkan lahan terbatas.

“Gertak sayur dan buah atau gerakan serentak menanam sayuran dan buah memiliki tujuan akhir untuk mendapatkan bahan pangan yang memiliki nutrisi yang menyehatkan tubuh khususnya bagi ibu hamil, ibu menyusui hingga anak balita yang masih membutuhkan asupan gizi seimbang,” terang Samsu Rizal saat ditemui Cendana News, Jumat (5/11/2021).

Intervensi pencegahan stunting melalui pemanfaatan pekarangan sebut Samsu Rizal terus digencarkan melalui kader Posyandu sebagai garda terdepan yang langsung berhadapan dengan masyarakat. Mereka mengajak ibu rumah tangga menyediakan sayur, buah secara swadaya.

Jenis sayuran yang bisa dibudidayakan berupa kangkung, sawi, bayam, selada, pakcoy, terong. Beberapa jenis buah yang ditanam di pekarangan berupa mangga, sirsak, pepaya hingga jambu air.

“Masa 1000 hari kehidupan penting diperhatikan cegah stunting dengan peran ibu hamil, ibu menyusui dalam memberi asupan gizi seimbang bagi balita,” ulasnya.

Pemanfaatan pekarangan melalui gertak sayur dan buah sebut Samsu Rizal bisa dikombinasikan dengan peternakan, perikanan. Membuat kolam terpal, memanfaatkan aliran air sungai bisa digunakan untuk memelihara ikan. Ikan jenis lele, nila dan gurame bisa dibudidayakan sebagai asupan lauk kaya protein.

Lihat juga...