Harga Minyak Goreng di Lampung Alami Kenaikan

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Kenaikan harga minyak goreng sebagai kebutuhan rumah tangga terjadi di sejumlah pasar tradisional.

Kenaikan harga minyak goreng ikut berpengaruh pada sejumlah ibu rumah tangga dan pelaku usaha kuliner salah satunya Waginem, pemilik usaha gorengan, nasi uduk di Kelurahan Jagabaya 1, Kecamatan Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung.

Waginem bilang kenaikan harga minyak goreng terjadi pada sejumlah merek hasil olahan sawit dan kelapa. Minyak goreng sebutnya dibeli dengan sistem kemasan dan curah. Jenis minyak goreng kemasan di pasaran sebutnya bisa mencapai belasan merek dagang.

Namun ia menyebut memilih harga minyak goreng yang terjangkau pada kisaran harga Rp16.000 hingga Rp18.000 per liter. Kualitas minyak goreng dengan embel-embel rendah kolesterol sebutnya bisa mencapai Rp25.000 per liter.

Memilih merek minyak goreng kemasan dengan harga terjangkau sebut Waginem jadi alternatif. Pasalnya minyak goreng menjadi salah satu modal pokok untuk mematangkan kuliner yang dijual. Sejumlah gorengan yang dijual sebutnya berupa pisang, bakwan, tahu isi, tempe dan mpek mpek dos.

Kuliner tradisional yang dibuat berupa lontong sayur, nasi uduk dengan lauk tempe goreng, telur goreng, bakwan, tempe bacem goreng.

“Kuliner yang saya sediakan melalui proses pengolahan dengan cara ditumis, sejumlah bumbu juga disiapkan dengan cara digoreng. Termasuk lauk pelengkap sehingga saat harga minyak goreng naik dampaknya pasti sangat terasa,” terang Waginem saat ditemui Cendana News, Sabtu (13/11/2021).

Waginem bilang salah satu strategi untuk mengurangi penggunaan minyak goreng dengan margarin. Penggunaan margarin sebutnya bisa mengurangi pemakaian minyak goreng hingga satu liter selama satu pekan.

Lihat juga...