Imbas Cuaca Buruk, Hasil Tangkapan Nelayan Bandar Lampung Minim

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Semakin banyak ikan diperoleh ia menyebut nelayan akan mendapatkan hasil uang untuk dibagi. Normalnya sehari nelayan mendapat hasil Rp70.000 per orang.

Minimnya hasil tangkapan nelayan sebut Wardiman mempengaruhi produsen ikan asin, teri kering. Hasil tangkapan jaring payang pinggiran diakuinya kerap menjadi bahan baku produsen ikan asin, teri kering.

Satu keranjang ikan jenis teri nasi, selar dan ikan bahan pengawetan ikan dijual mulai Rp100.000 hingga Rp200.000. Jenis ikan teri nasi sebutnya paling mahal bisa mencapai Rp200.000 per keranjang.

“Saat ini nelayan jaring payang hanya bisa mendapat tangkapan dalam jumlah terbatas karena faktor cuaca,” ulasnya.

Minimnya ikan laut segar hasil tangkapan diakui Suyono. Pemilik lapak ikan di pasar Sukaraja tepat di tepi pantai mengaku normalnya ia menerima hasil tangkapan nelayan.

Nelayan pancing rawe dasar, nelayan bubu, nelayan bagan apung kerap menjual kepadanya untuk dijual ke konsumen. Rata rata per hari ia menjual lima jenis lebih hasil tangkapan berupa teri, tenggiri, selar, tongkol, layur, kampakan.

Setiap nelayan jaring payang sebut Suyono akan langsung menjual kepadanya. Margin keuntungan dari pembelian dan penjualan dari hasil tangkapan nelayan mencapai Rp5.000 hingga Rp7.000 per kilogram.

Suyono (kiri) salah satu pedagang ikan segar di pasar Pantai Sukaraja, Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung, Senin (1/11/2021) – Foto: Henk Widi

Semakin minim hasil tangkapan ia menyebut harga ikan bisa melonjak. Ia menyebut satu kilogram ikan bisa dijual hingga Rp20.000 hingga Rp30.000 per kilogram.

Lihat juga...