Luas Panen Padi di Jakarta Diperkirakan Berkurang
JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta memperkirakan potensi luas sawah yang panen padi di Jakarta pada Oktober hingga Desember 2021 berkurang sekitar 336,11 hektare, atau turun 36,75 persen dari 914,51 hektare sawah pada 2020 menjadi 578,40 hektare.
Kepala BPS DKI Jakarta, Buyung Airlangga, di Jakarta, Senin, menjelaskan, penurunan luas sawah yang panen di Jakarta disebabkan alih fungsi lahan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan sarana dan prasarana di Jakarta.
Menurut Buyung, penurunan luas panen terjadi di Jakarta Utara 293,64 hektare atau 37,09 persen, sehingga luas sawah di Jakarta Utara saat ini mencapai 791,73 hektare.
Berkurangnya luas panen padi itu, kata dia karena alih fungsi lahan untuk tempat pemakaman umum pasien Covid-19 di Kelurahan Rorotan, Jakarta Utara.
Di Jakarta Barat, luas panen padi juga berkurang jadi 51,29 hektare atau 54,76 persen dibandingkan 2020 sebesar 93,67 hektare.
Di Jakarta Timur, luas panen padi bertambah 8,82 hektare atau 30,30 persen jika dibandingkan 2020 seluas 29,11 hektare. Berkurangnya luas panen padi di Jakarta juga berdampak terhadap berkurangnya produksi padi.
BPS DKI Jakarta mencatat, sepanjang Januari hingga Agustus 2021, produksi padi di Jakarta mencapai 3.021,51 ton gabah kering giling (GKG) atau berkurang sebesar 566,67 ton GKG (18,75 persen) dibandingkan periode sama 2020.
Sementara itu, potensi produksi padi pada September hingga Desember 2021 diperkirakan 1.013,04 ton GKG, berkurang 33,45 persen dibandingkan tahun sebelumnya mencapai 1.522,42 ton GKG.
BPS DKI juga memperkirakan total padi yang diproduksi selama 2021 mencapai 3.467,88 ton GKG atau turun 23,68 persen dibandingkan tahun sebelumnya mencapai 4.543,94 ton GKG.