Pegiat Literasi: Pemda Sikka Perlu Perbanyak Pondok Baca di Pedesaan

Editor: Koko Triarko

MAUMERE – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, diminta membangun pondok-pondok baca atau taman baca di desa-desa terpencil, agar anak-anak sekolah bisa memanfaatkan waktu luang selepas sekolah dengan membaca aneka buku.

“Pemerintah harus membangun pondok baca dengan menggandeng berbagai organisasi yang menyediakan berbagai bantuan buku bacaan secara gratis,” pinta Remigius Nong, pendiri Taman Baca Restorasi di Kelurahan Wuring, Kabupaten Sikka, saat dihubungi, Kamis (4/11/2021).

Remi, sapaannya, mengatakan dana desa yang ada bisa dimanfaatkan dengan membangun pondok-pondok baca, sehingga sore hari dapat dimanfaatkan anak-anak sekolah untuk membaca.

Dia menyebutkan, adanya pondok baca sangat penting dan bermanfaat, mengingat budaya literasi di kalangan generasi muda sudah menurun drastis.

Pendiri dan pengelola Taman Baca Restorasi di Patisomba, Kelurahan Wuring, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, NTT, Remigius Nong, saat ditemui di Kelurahan Wailiti, Kamis (28/10/2021). -Foto: Ebed de Rosary

Menurutnya, anak-anak sekolah, termasuk mahasiswa pun banyak yang tidak meluangkan waktu untuk membaca buku di perpustakaan saat ada waktu luang.

“Anak-anak sekolah lebih banyak sibuk main game di internet atau menonton televisi di rumah. Harus ada gerakan literasi di sekolah maupun di desa-desa, terutama desa yang tidak memiliki jaringan internet,” ujarnya.

Remi mengaku miris menyaksikan minimnya minat baca di kalangan anak-anak sekolah, terutama di Kota Maumere.

Ia mengimbau agar para guru dalam memberikan pekerjaan rumah harus diusahakan, agar jangan sampai jawaban peserta didik sudah tersedia di internet.

Lihat juga...