Pemerintah Diminta Bantu Pulau Terluar di Sikka

Editor: Makmun Hidayat

MAUMERE — Sebagai salah satu pulau terluar di wilayah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Pulau Sukun, Desa Semparong masuk Kecamatan Alok selama ini selalu tertinggal dalam hal pembangunan infrastruktur.

Saat ditemui di SMKN1 Maumere, Jumaldin, guru SDN Sukun menyebutkan, meskipun pulau yang terdiri atas satu desa saja ini masuk kecamatan di wilayah Kota Maumere namun pembangunannya terabaikan.

“Meskipun masuk kecamatan di Kota Maumere, pembangunan di Desa Semparong masih sangat jauh tertinggal,” kata Jumaldin, Kamis (4/11/2021).

Jumaldin mengatakan, Pulau Sukun tidak ada pelabuhan laut yang bisa disandari kapal penumpang sehingga rute kapal feri yang menyinggahi pulau-pulau di gugus pulau di Teluk Maumere.

Guru SDN Sukun, Jumaldin saat ditemui di SMKN1 Maumere, Kamis (4/11/2021). -Foto: Ebed de Rosary

Kapal feri sebut dia, hanya menyinggahi Pulau Koja Doi, Pemana dan Palue sehingga warga Pulau Sukun yang hendak ke Maumere harus menumpang perahu nelayan.

“Kami juga mengantar murid SDN Sukun dengan menyewa perahu nelayan. Harga sewanya sekali berlayar Rp1 juta sehingga butuh dana Rp2 juta pulang pergi. Kalau ada kapal penumpang tentu biayanya lebih kecil,” ujarnya.

Jumaldin mengaku, untuk sampai ke Kota Maumere, perjalanan melewati laut harus ditempuh selama 5 jam dengan kondisi laut yang bergelombang saat musim angin kencang.

Selain pelabuhan laut sebut dia, fasilitas listrik seperti listrik tenaga surya yang terdapat di Pulau Besar dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Pulau Pemana dan Palue juga tidak ada di Pulau Sukun.

Lihat juga...