Petani di Bandar Lampung Kembangkan Komoditas Pertanian Berkelanjutan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Kebutuhan akan komoditas pertanian berkelanjutan jadi salah satu sumber ekonomi petani di wilayah Bandar Lampung. Berbagai komoditas pertanian khas Lampung dikembangkan seperti lada, pala, kopi hingga kakao.
Nurbaiti, petani di Kelurahan Sukarame II, Kecamatan Teluk Betung Barat, Bandar Lampung menyebut kontur perbukitan menjadikan komoditas pertanian berbasis kebun dikembangkan.
Petani di kaki Gunung Betung sebut Nurbaiti berbatasan dengan kawasan hutan lindung. Sebagian tinggal bersinggungan dengan Taman Hutan Raya (Tahura) Wan Abdul Rachman.
Pelestarian kawasan hutan dan lahan perkebunan, lahan pertanian erat kaitannya dengan sumber ekonomi petani pekebun. Sebagian lahan pertanian masuk kawasan hutan produksi dengan pengelolaan terbatas.
Petani ungkap Nurbaiti membudidayakan komoditas pertanian berkelanjutan. Budidaya dengan sistem biji, cangkok, sambung pucuk dilakukan demi keberlangsungan komoditas pertanian.
Ia menyebut jenis hasil pertanian berupa pala, lada, kemiri, durian, asam kandis, kakao, kecombrang dikembangkan untuk pemenuhan kebutuhan harian. Hasil panen melimpah sebagian dijual ke pengepul untuk sumber ekonomi.
“Petani mengembangkan komoditas pertanian tahunan artinya bisa menghasilkan buah selama bertahun-tahun sehingga pohon tetap dipertahankan, jika tanaman mulai tidak produktif akan disulam dengan tanaman baru sehingga regenerasi berkelanjutan tetap dipertahankan,” terang Nurbaiti saat ditemui Cendana News, Senin (1/11/2021).
Nurbaiti bilang jenis komoditas pertanian menghasilkan dalam jangka harian, mingguan, bulanan hingga tahunan. Petani mengaku membagi musim panen komoditas pertanian secara berkelanjutan mendorong penanaman berbagai jenis tanaman.