Pupuk Organik untuk Tanaman Hias Jadi Bisnis yang Menggiurkan

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

MAUMERE — Antusias warga untuk menanam tanaman hias membuat bisnis penjualan media tanam seperti sekam bakar dan pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan.

Anak muda pebisnis tanaman hias di Kabupaten Sikka, NTT, Roy Marthen Pareira saat ditemui di Pasar Alok Maumere, Selasa (24/11/2021). Foto : Ebed de Rosary

Saat dihubungi, Rabu (24/11/2021), Roy Marthen Pareira seorang pebisnis tanaman hias menyebutkan, sekam bakar merupakan bahan organik yang mudah diperoleh.

Roy menyebutkan, banyak pembeli yang awalnya tidak mengetahui manfaat sekam bakar dan menggunakan pupuk organik pada tanaman hias, sehingga membuat tanaman lebih subur dan hijau.

“Kami selalu memberikan edukasi kepada pelanggan mengenai pentingnya menggunakan pupuk organik dan sekam bakar pada tanaman hias,” sebut Roy.

Roy mengakui mengambil sekam bakar dari para petani di sentra pertanian di Kabupaten Magepanda dan mengolahnya sendiri.

Sementara kotoran ternak sebut dia, diambil dari para peternak ayam ras yang banyak terdapat di wilayah Kabupaten Sikka.

“Saya membuatnya sendiri di rumah lalu setelah jadi saya menjualnya kepada pelanggan. Banyak petani lombok yang juga membeli pupuk organik dari kotoran ternak yang saya buat,” ujarnya.

Roy mengakui, berapapun pupuk organik dan sekam bakar yang dijual selalu habis sehingga dirinya pun rajin mengolahnya kembali.

Sementara itu, Paulus Mik petani muda dari Kelompok Moeda Tani Farm menyebutkan, pihaknya pun menggunakan sekam padi bakar untuk lahan pertanian hortikultura milik kelompok.

Mik menyebutkan, sekam padi bakar berfungsi untuk mengikat unsur hara pada tanaman dan sebelum ditanam sekam padi dicampur dengan tanah terlebih dahulu lalu diaduk hingga merata.

Lihat juga...